Apakah Disuria pada Pria Bisa Sembuh? Ini Jawabannya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 17 September 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Disuria pada pria bisa teratasi dengan penanganan yang tepat. Kuncinya adalah deteksi sejak awal, agar bisa ditangani secepat mungkin dan komplikasi dapat dicegah.

Apakah Disuria pada Pria Bisa Sembuh? Ini Jawabannya

Disuria, atau anyang-anyangan, adalah keluhan nyeri, perih, sensasi seperti terbakar, atau tidak nyaman saat kencing. Meski bisa dialami siapa saja, keluhan ini sering mengganggu aktivitas sehari-hari.


Pada pria, disuria dapat dipicu masalah di sistem kemih atau organ reproduksi. Meski struktur uretra wanita lebih pendek, tetapi pria yang saluran kemihnya lebih panjang akan membuat infeksi atau iritasi di titik tertentu terasa lebih mengganggu saat berkemih, ditambah pengaruh hormonal, gaya hidup, atau riwayat penyakit.


Apakah Disuria pada Pria Bisa Sembuh?

Disuria pada pria bisa diatasi, terutama jika penyebabnya diketahui dan diatasi sejak dini. Dokter spesialis urologi akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemeriksaan pada ginjal, kandung kemih, dan uretra untuk memastikan sumber keluhan.


Pengobatan akan disesuaikan dengan hasil diagnosis, mulai dari pemberian obat-obatan, perubahan gaya hidup, hingga prosedur medis tertentu. Dengan penanganan yang tepat, sebagian besar kasus disuria pada pria dapat pulih sepenuhnya.


Baca juga: Batu Ginjal Masalah Utama Saluran Kencing



Pengobatan Disuria pada Pria 

Nyeri saat buang air kecil dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. Jadi, penanganannya pun harus disesuaikan dengan penyebabnya, baik karena ISK, infeksi menular seksual (IMS), maupun batu saluran kencing.


Setelah dokter spesialis urologi melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnosis, langkah pengobatan biasanya berupa pemberian obat-obatan. Peresepan obat akan disesuaikan dengan penyebab keluhan yang ditemukan saat pemeriksaan serta kondisi kesehatan masing-masing pasien. Tujuannya adalah mengatasi sumber masalah sekaligus meredakan gejala yang dirasakan pasien. Jenis obat yang dapat diresepkan meliputi:


  • Obat antibiotik, jika disebabkan oleh infeksi bakteri 
  • Obat antijamur, untuk mengatasi jamur yang menyebabkan infeksi pemicu terjadinya disuria
  • Obat pereda nyeri, untuk mengurangi rasa nyeri, perih, atau peradangan pada saluran kemih. Bila disertai dengan nyeri perut bawah, Anda bisa meredakannya dengan melakukan kompres hangat.
  • Obat penyusut prostat, bila keluhan disebabkan oleh pembesaran prostat


Selain itu, pada kondisi tertentu dokter juga dapat merekomendasikan pengobatan tambahan, seperti prosedur penghancuran batu saluran kemih dengan prosedur ESWL atau tindakan operasi bila terdapat kelainan struktural yang mengganggu aliran urin.


Anda juga sebaiknya menghindari faktor risiko maupun kondisi yang bisa memicu iritasi pada saluran kemih, baik dengan menghindari perilaku seksual yang tidak sehat, penggunaan detergen dengan bahan kimia yang keras maupun pewangi untuk mencuci pakaian dalam, tidak menahan saat ingin BAK, serta menjaga kebersihan mauapun kesehatan di sekitar alat kelamin (organ intim).


Baca juga: Jangan Anggap Sepele! Kenali 5 Tanda-tanda Anda Mengidap Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Kesimpulannya, disuria pada pria merupakan keluhan yang umumnya bisa diatasi dengan baik bila penyebabnya diketahui sejak awal. Pengobatan yang tepat akan membantu mengurangi gejala sekaligus mencegah komplikasi.


Jika Anda mengalami disuria maupun tanda-tanda gangguan di saluran kencing, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi di RS Pondok Indah. Dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki, dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan untuk menemukan penyebab keluhan sekaligus memberikan penanganan yang paling sesuai. 


Baca juga: Infeksi Saluran Kemih ke Dokter Apa?



FAQ


Kenapa Selalu Ingin Buang Air Kecil Tapi Sedikit dan Sakit?

Rasa ingin selalu buang air kecil, tapi sedikit dan terasa sakit, bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti infeksi saluran kemih, prostatitis, atau iritasi kandung kemih. Kondisi ini juga bisa disebut sebagai anyang-anyangan atau disuria.


Jika Anda mengalami gejala disuria, sebaiknya periksakan ke dokter spesialis urologi untuk penanganan tepat dan menghindari komplikasi lebih serius.


Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter Jika Pria Buang Air Kecil Sakit?

Segera periksakan diri ke dokter spesialis urologi jika disuria (nyeri saat buang air kecil) berlangsung lebih dari dua hari, disertai demam, urin berbau, keluar darah, atau ada nyeri di pinggang. Sebab kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, dimulai dari infeksi saluran kemih hingga gangguan pada kelenjar prostat. Penanganan dini sangatlah penting untuk mencegah komplikasi serius.


Apakah Disuria pada Pria Berbahaya?

Disuria pada pria bisa berbahaya jika tidak diobati. Karena disuria bisa menandakan infeksi saluran kemih, prostatitis, bahkan kanker. Jika Anda mengalami disuria, terutama yang disertai gejala berat seperti demam tinggi, nyeri hebat, atau urin berdarah, jangan menunda! Segera periksakan diri ke dokter spesialis urologi agar penyebab disuria dapat diketahui dan segera ditangani.


Bagaimana Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil pada Pria?

Untuk mengatasi susah buang air kecil pada pria, terdapat beberapa cara yang bisa dicoba antara lain:


  • Memperbanyak minum air putih
  • Menghindari konsumsi alkohol dan kafein
  • Menjaga kebersihan area genital
  • Menghindari menahan buang air kecil
  • Menghindari penggunaan produk yang dapat menyebabkan iritasi pada area genital, seperti sabun pembasuh


Selain itu, hindari juga hal-hal yang dapat meningkatkan risiko infeksi, seperti berganti pasangan seksual, terlebih berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom. Jika kesulitan buang air kecil tidak kunjung membaik atau gejala justru semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter spesialis urologi.


Infeksi Kandung Kemih pada Pria Apakah Berbahaya?

Infeksi kandung kemih pada pria bisa berbahaya jika tidak diobati, karena dapat menyebar ke ginjal. Tidak hanya demikian, infeksi kandung kemih juga dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti kerusakan fungsi ginjal dan infeksi menyebar ke seluruh tubuh (sepsis).


Oleh sebab itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi jika Anda mengalami gejala seperti nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, atau urine keruh dan berbau.



Referensi:

  1. Hussain, R., Ali, L., et al. Outcome Of Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (Eswl) Of Lower Ureteric Stones. Multidisciplinary Surgical Research Annals. 2025. (https://www.researchgate.net/publication/390802616_OUTCOME_OF_EXTRACORPOREAL_SHOCK_WAVE_LITHOTRIPSY_ESWL_OF_LOWER_URETERIC_STONES). Diakses pada 17 Agustus 2025.
  2. Hoffman, A., Dolezal, K. A., et al,. Dysuria: Evaluation and Differential Diagnosis in Adults. American Family Physician. 2025. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/39823614/). Diakses pada 14 Agustus 2025.
  3. Cleveland Clinic. Dysuria (Painful Urination). (https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/15176-dysuria-painful-urination#care-and-treatment). Direvisi terakhir 8 Desember 2020. Diakses pada 14 Agustus 2025.
  4. Harvard Medical School. Dysuria. (https://www.health.harvard.edu/a_to_z/dysuria-a-to-z). Direvisi terakhir 4 Desember 2023. Diakses pada 14 Agustus 2025.
  5. Mayo Clinic. Painful urination (dysuria). (https://www.mayoclinic.org/symptoms/painful-urination/basics/causes/sym-20050772). Direvisi terakhir 11 Oktober 2023. Diakses pada 14 Agustus 2025.