Apakah ISK Bisa Sembuh? Simak Pengobatannya di Sini!

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 20 Agustus 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

ISK bisa saja teratasi dengan penanganan yang cepat dan tepat. Penanganan dini sangat diperlukan agar infeksi tidak makin parah atau menyebar. Simak informasinya!

Apakah ISK Bisa Sembuh? Simak Pengobatannya di Sini!

ISK (infeksi saluran kemih) merupakan infeksi yang terjadi di dalam sistem urinaria, termasuk kandung kemih dan uretra. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh bakteri, terutama Escherichia coli. Wanita lebih rentan mengalami ISK, karena memiliki uretra yang lebih pendek daripada pria, sehingga bakteri E. coli dari anus mudah mencapai kandung kemih. Selain wanita, risiko terjadinya ISK juga lebih tinggi pada orang yang aktif secara seksual atau memiliki gangguan pada saluran kemih. 


Gejala ISK, seperti nyeri saat buang air kecil serta nyeri di panggul, perut, atau punggung bawah, sangat mengganggu kenyamanan bahkan bisa menghambat aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja dan harus ditangani oleh dokter spesialis urologi sedini mungkin, agar tidak menimbulkan komplikasi. 


Apakah ISK Bisa Sembuh?

ISK bisa diatasi asalkan ditangani dengan tepat sedini mungkin. Untuk mengatasi kondisi ini, dokter spesialis urologi akan melakukan serangkaian pemeriksaan guna memastikan diagnosis ISK dan menentukan pengobatan yang sesuai. Pengobatan utama ISK adalah pemberian antibiotik. 


Konsumsi antibiotik sesuai dengan resep dokter adalah kunci dari kesembuhan ISK. Selain itu, Anda juga sangat disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak air putih, karena cairan bisa membantu mengeluarkan bakteri di saluran kemih lewat urine. Di samping itu, Anda harus menghindari minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih, contohnya minuman berkafein atau minuman beralkohol, agar pengobatan yang dijalani lebih optimal. 


Baca juga: Infeksi Saluran Kemih ke Dokter Apa?



Pemeriksaan ISK

Agar pengobatan lebih mudah, pemeriksaan sedini mungkin perlu dilakukan ketika merasakan gejala ISK. Pasalnya, infeksi dari saluran kemih bisa menyebar ke ginjal dan menimbulkan komplikasi yang serius. 


Jadi, apabila Anda mengalami sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri panggul, sering buang air kecil, urine tampak keruh, urine berwarna merah, atau urine berbau menyengat, jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis urologi


Serangkaian pemeriksaan akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan diagnosis ISK, meliputi:


  • Analisis sampel urine: untuk memeriksa sel darah putih, sel darah merah, dan bakteri dalam urine
  • Kultur urine: untuk mengetahui jenis bakteri yang menyebabkan ISK
  • USG, CT scan, atau MRI: untuk melihat kondisi saluran kemih secara detail 
  • Sistoskopi: untuk melihat bagian dalam uretra dan kandung kemih 


Baca juga: Waspadai Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Pria


Penanganan ISK

Penanganan ISK bertujuan untuk mengurangi gejala, membunuh bakteri, serta mencegah komplikasi dan kekambuhan. Pada kasus yang ringan, infeksi saluran kemih memang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, seringan apa pun keluhan yang Anda alami, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter sesegera mungkin apabila mengeluhkan gejala ISK, terlebih bila disertai dengan demam, menggigil, mual, atau muntah. 


Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, dokter akan memberikan pengobatan sesuai kondisi Anda, seperti berikut ini:


1. Pengobatan Utama

Penanganan ISK yang utama adalah pemberian antibiotik. Jenis dan durasi konsumsi antibiotik bisa berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung tingkat keparahan ISK yang dialami. Untuk ISK ringan, dokter biasanya meresepkan antibiotik untuk diminum selama 1–3 hari. 


2. Pengobatan untuk ISK yang Sering Kambuh

Apabila ISK sering kambuh, dokter tetap meresepkan antibiotik, tetapi dosisnya lebih rendah. Waktu konsumsinya juga lebih panjang, yakni selama 6 bulan atau lebih. Dokter pun akan menyesuaikan penanganan ISK dengan penyebabnya untuk mendukung efektivitas pengobatan. Contohnya, untuk ISK karena menopause, dokter akan menambahkan terapi estrogen yang dimasukkan dari vagina. 


Baca juga: Kandung Kemih Sehat, Bebas Infeksi


3. Pengobatan untuk ISK Berat

Sementara itu, untuk kasus infeksi saluran kemih yang berat, penanganan ISK dilakukan dengan pemberian antibiotik lewat suntikan intravena di rumah sakit. Dokter juga akan terus memonitor pasien untuk mencegah perburukan kondisi maupun terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan.


4. Penyesuaian Gaya Hidup

Selain pengobatan dari dokter, Anda perlu melakukan penyesuaian gaya hidup agar hasil pengobatan ISK lebih optimal. Berikut ini adalah gaya hidup yang dimaksudkan:


  • Memperbanyak konsumsi cairan, yakni dengan minum air sebanyak 2 liter, atau sekitar 8 gelas, sehari
  • Tidak menahan saat terasa ingin buang air kecil
  • Menjaga kebersihan area intim
  • Menggunakan pakaian dalam yang tidak terlalu ketat dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat, seperti katun
  • Menghindari penggunaan produk yang dapat menyebabkan iritasi pada area genital, seperti sabun atau pembilas area itim maupun penggunaan detergen atau pewangi saat mencuci pakaian dalam
  • Mengonsumsi suplemen probiotik dan vitamin C
  • Membatasi konsumsi minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih, seperti alkohol dan minuman berkafein


Selain mengoptimalkan pengobatan, perubahan gaya hidup di atas juga sekaligus mencegah infeksi saluran kemih kambuh lagi di kemudian hari.


Infeksi saluran kemih merupakan penyakit yang bisa diatasi, terutama bila ditangani sejak dini. Namun, jika tidak terdeteksi sejak dini, risiko penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain, seperti ginjal, menjadi lebih tinggi dan bisa menimbulkan komplikasi yang serius. 


Oleh karena itu, segera jadwalkan janji temu dengan dokter spesialis urologi di RS Pondok Indah cabang terdekat jika Anda mengalami gejala ISK seperti yang telah disebutkan di atas. 


Dukungan teknologi medis terkini yang dilakukan oleh dokter spesialis berpengalaman, akan memastikan Anda mendapatkan diagnosis yang akurat, sehingga pengobatan yang diberikan menjadi lebih maksimal. Jangan tunda pengobatan, karena makin cepat kondisi ini ditangani, makin cepat pula Anda terbebas dari ketidaknyamanan dan bisa kembali beraktivitas tanpa hambatan. 


Baca juga: ISK pada Ibu Hamil: Ciri-ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya



FAQ


Berapa Lama Sembuh dari Infeksi Saluran Kemih?

Waktu penyembuhan infeksi saluran kemih (ISK) biasanya berkisar antara 3 hingga 7 hari dengan penanganan yang tepat. Namun, bila dibiarkan, proses penyembuhan ISK dapat memakan waktu lebih lama dan berpotensi menyebabkan komplikasi.


Oleh sebab itu, jika Anda mulai mengalami gejala ISK, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi.


Apakah Minum Air Putih Bisa Menyembuhkan Infeksi Saluran Kemih?

Minum air putih saja tidak cukup untuk menyembuhkan infeksi saluran kemih. Banyak minum air putih memang dapat membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih dan mempercepat proses penyembuhan. Namun, minum air putih saja tidak dapat menggantikan pengobatan medis dari dokter.


Apa yang Harus Dihindari Saat ISK?

Saat mengalami ISK, hindarilah berbagai hal berikut ini untuk mencegah perparahan kondisi:


  • Mengonsumsi minuman beralkohol dan berkafein
  • Mengonsumsi makanan tinggi gula
  • Menahan buang air kecil
  • Berhenti minum obat antibiotik sebelum waktunya


Anda disarankan untuk menjaga kebersihan area intim dan memperbanyak minum air putih untuk mendukung proses penyembuhan.


Apakah ISK Disebabkan Karena Hubungan Intim?

Hubungan intim dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya ISK, terutama pada wanita. Sebab saat berhubungan, bakteri dari area genital, atau anus, dapat masuk ke uretra dan menyebabkan infeksi. Namun, penyebab ISK bukan semata-mata kerena berhubungan intim.


Apa Bahaya Infeksi Saluran Kemih?

Jika tidak diobati, infeksi saluran kemih dapat berkembang dan menyebabkan komplikasi, seperti pielonefritis (infeksi ginjal), sepsis, dan kerusakan ginjal permanen. Tidak hanya demikian, ISK pada wanita hamil juga dapat menyebabkan kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.



Referensi:

  1. Ross J & Hickling D. Medical Treatment for Urinary Tract Infections. Urologic Clinics of North America. 2022. (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0094014321019121?via%3Dihub). Diakses pada 12 Agustus 2025.  
  2. Kaur R & Kaur R. Symptoms, risk factors, diagnosis and treatment of urinary tract infections. Postgraduate Medical Journal. 2021. (https://academic.oup.com/pmj/article/97/1154/803/6967180?login=false). Diakses pada 12 Agustus 2025. 
  3. U.S. Centers for Disease Control and Prevention. Urinary Tract Infection Basics. (https://www.cdc.gov/uti/about/index.html). Direvisi terakhir 22 Januari 2024. Diakses pada 12 Agustus 2025. 
  4. Cleveland Clinic. Urinary Tract Infections. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9135-urinary-tract-infections#symptoms-and-causes). Direvisi terakhir 6 April 2023. Diakses pada 12 Agustus 2025. 
  5. Mayo Clinic. Urinary tract infection (UTI). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/diagnosis-treatment/drc-20353453). Direvisi terakhir 14 september 2022. Diakses pada 12 Agustus 2025.