ISPA dapat diatasi dengan penanganan yang cepat dan tepat. Dengan demikian, proses pemulihan bisa lebih cepat dan komplikasinya bisa dicegah. Simak informasinya!
ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah penyakit yang umum terjadi, terutama pada anak-anak dan lansia. ISPA mencakup infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas maupun saluran pernapasan bawah. Infeksi di saluran atas biasanya lebih ringan, seperti flu atau radang tenggorokan, sementara infeksi di saluran bawah bisa lebih serius, seperti bronkitis atau pneumonia.
Umumnya, ISPA disebabkan oleh infeksi virus yang dapat membaik dengan perawatan mandiri, seperti istirahat yang cukup, banyak minum air hangat, dan konsumsi makanan bergizi. Namun, jika ISPA disebabkan oleh infeksi bakteri atau disertai gejala berat, seperti sesak napas, penderita ISPA perlu mendapatkan resep obat antibiotik dari dokter agar keluhan segera mereda.
Oleh sebab itu, jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala ISPA yang tak kunjung membaik, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bisa diatasi dengan penanganan tepat sedini mungkin. Meski perawatan sederhana cukup efektif untuk meredakan gejala, pada kasus ISPA yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau ISPA dialami oleh anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis, penanganan langsung oleh dokter perlu dilakukan. Sebab penanganan langsung dari dokter spesialis paru dan pernapasan dapat mencegah terjadinya komplikasi ISPA pada kelompok tersebut.
Baca juga: Periksa Batuk Pilek ke Dokter Apa?
Penanganan ISPA sangat tergantung pada penyebabnya, yakni virus atau bakteri, serta tingkat keparahan gejalanya. Umumnya, ISPA menimbulkan gejala berupa batuk, demam, hidung tersumbat, atau sesak napas.
Berikut ini ada beberapa pengobatan ISPA yang perlu diketahui, yaitu:
Untuk kasus ISPA ringan yang disebabkan oleh virus, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala, seperti:
Dokter spesialis paru dan pernapasan akan meresepkan obat antibiotik jika ISPA disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti pada kasus bronkitis bakteri atau pneumonia. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi antibiotik harus sesuai arahan dokter dan dihabiskan untuk mencegah resistensi antibiotik serta memastikan efektivitas pengobatan.
Baca juga: Waspada Pneumonia pada Anak: Kenali Gejala dan Penanganannya!
Bagi pasien yang mengalami sesak napas berat atau ISPA yang menyerang saluran napas bawah, dokter mungkin akan memberikan terapi inhalasi atau penggunaan nebulizer. Tujuannya adalah untuk membantu melegakan saluran napas dengan cepat dan meredakan keluhan sesak napas.
Pada kasus ISPA berat, khususnya yang dialami oleh bayi, lansia, atau penderita penyakit kronis, seperti asma dan gangguan jantung, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan. Dokter akan memberikan pengawasan intensif serta terapi tambahan, seperti terapi oksigen atau terapi cairan (dengan pemasangan infus) supaya pasien segera pulih.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus umumnya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Namun, berbeda halnya dengan ISPA akibat infeksi bakteri. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis yang serius.
Jika tidak segera ditangani dengan tepat, infeksi bakteri bisa berkembang menjadi lebih parah dan menyebabkan komplikasi serius yang membahayakan kesehatan pasien. Oleh sebab itu, jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala ISPA yang tidak kunjung membaik lebih dari 10 hari atau gejala semakin parah dari hari ke hari, terutama yang disebabkan oleh infeksi bakteri, segera konsultasikan ke dokter spesialis paru dan pernapasan di RS Pondok Indah cabang terdekat.
Dengan penanganan yang cepat dan tepat dari tim medis berpengalaman serta fasilitas medis terkini, proses pemulihan Anda dapat berjalan optimal sehingga risiko komplikasi bisa diminimalkan.
Baca juga: Cari Tahu Penyebab PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), Gejala, dan Cara Mengobatinya
Bila ISPA disebabkan oleh virus, umumnya penyakit ini bisa membaik dengan sendirinya dalam waktu satu minggu tanpa pengobatan khusus. Istirahat yang cukup, konsumsi cairan, dan menjaga pola makan dapat membantu mengatasi ISPA secara mandiri pada orang dewasa.
Namun, jika gejala memburuk atau berlangsung lebih dari satu minggu dan disertai sesak napas, demam tinggi, atau nyeri dada, sebaiknya periksakan ke dokter spesialis paru dan pernapasan untuk penanganan yang tepat.
Menyentuh wajah bisa berisiko menularkan ISPA jika tangan terkontaminasi kuman penyebab infeksi. Sebab penyebab ISPA adalah virus atau bakteri yang dapat menyebar melalui sentuhan pada mata, hidung, atau mulut setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan tangan dan menghindari menyentuh wajah secara langsung sangat penting untuk mencegah penularan ISPA.
Gejala ISPA bisa berkembang menjadi berbahaya bila tidak ditangani dengan baik, terutama pada mereka yang memiliki sistem imun lemah atau berusia lanjut. Gejala awal ISPA biasanya meliputi pilek, batuk, demam, dan sakit tenggorokan. Namun, pada ISPA yang parah, gejala ini bisa berkembang menjadi sesak napas dan bahkan, pneumonia.
Tidak semua kasus ISPA harus minum antibiotik. Sebab sebagian besar infeksi saluran pernapasan disebabkan virus, yang tidak memerlukan konsumsi antibiotik. Penggunaan antibiotik hanya diperlukan untuk ISPA yang terbukti diakibatkan oleh infeksi bakteri dan sebaiknya hanya dikonsumsi sesuai dengan arahan dokter spesialis paru dan pernapasan.
Asap rokok sendiri tidak langsung menyebabkan ISPA, tetapi dapat membuat Anda rentan terkena infeksi, termasuk ISPA. Sedangkan penyebab ISPA sendiri adalah infeksi bakteri atau virus, bukan dari asap rokok.
Minum air lemon hangat tidak dapat menyebmbuhkan ISPA. Namun, air lemon hangat dapat membantu meringankan gejala ISPA, seperti batuk berdahak dan sakit tenggorokan, karena kandungan vitamin C yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Referensi: