Oleh Tim RS Pondok Indah
Radang paru-paru atau pneumonia bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Untuk mencegah komplikasi, mari kenali gejala dan cara penanganannya!
Radang paru-paru bukan hanya membuat tubuh terasa lemah, tetapi juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini kerap datang tiba-tiba dan membuat penderita membutuhkan perawatan khusus agar tidak berkembang menjadi lebih parah.
Dengan perawatan yang tepat, radang paru-paru umumnya dapat diatasi. Pasien bisa kembali pulih secara bertahap hingga fungsi paru-parunya normal kembali.
Radang paru-paru, atau pneumonia, adalah kondisi ketika jaringan paru mengalami peradangan. Peradangan ini menyebabkan kantung udara kecil di paru (alveoli) terisi cairan atau nanah, sehingga pertukaran oksigen dan karbon dioksida terganggu.
Akibatnya, penderita bisa mengalami kesulitan bernapas dan tubuh tidak mendapat asupan oksigen yang optimal.
Baca juga: Waspada Pneumonia pada Anak: Kenali Gejala dan Penanganannya!
Tanda radang paru-paru bisa berbeda-beda pada tiap orang, tetapi umumnya meliputi:
Biasanya, gejala pneumonia mulai muncul dalam 1-2 hari setelah terinfeksi. Namun, pada sebagian orang, keluhan bisa saja baru dirasakan beberapa hari kemudian.
Perlu diingat bahwa gejala pneumonia, terutama pada tahap awal, sering kali menyerupai gejala flu biasa. Namun, jika gejala tidak tidak kunjung membaik setelah beberapa hari atau justru memburuk, sebaiknya periksakan diri ke dokter spesialis paru dan pernapasan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Baca juga: Cari Tahu Tips Pertolongan Pertama Demam Tinggi pada Orang Dewasa
Pneumonia bisa terjadi ketika ada beberapa kondisi yang menyebabkan peradangan di paru-paru. Kebanyakan kasus radang paru-paru umumnya disebabkan oleh infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah. Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai macam kuman, seperti:
Selain itu, pneumonia juga dapat terjadi jika benda asing, seperti makanan, minuman, atau muntahan, tidak sengaja masuk ke saluran napas dan mengiritasi paru-paru.
Baca juga: Batuk ke Dokter Apa?
Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko radang paru-paru, antara lain:
Segera periksakan diri ke dokter spesialis paru di RS Pondok Indah cabang terdekat jika Anda mengalami gejala radang paru-paru, seperti batuk kering atau berdahak yang tidak kunjung membaik, demam tinggi, sesak napas, nyeri dada saat bernapas, atau bibir serta ujung jari yang tampak kebiruan.
Baca juga: Nyeri Dada: Penyebab, Gejala, dan Tips Mengatasinya
Untuk mendiagnosis radang paru-paru, dokter spesialis paru dan pernapasan akan menanyakan gejala yang dialami pasien, melakukan pemeriksaan fisik dengan stetoskop, dan melihat tanda-tanda lain seperti nyeri dada atau bibir yang kebiruan.
Jika diperlukan, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan penunjang, seperti rontgen dada, tes darah, pemeriksaan dahak, atau mengukur kadar oksigen dalam darah. Pemeriksaan ini membantu memastikan kondisi paru-paru, jenis kuman penyebab infeksi, serta tingkat keparahannya.
Baca juga: Mengapa Vaksin Pneumonia Penting Bagi Anak dan Orang Dewasa?
Penanganan pneumonia disesuaikan dengan penyebab, tingkat keparahan, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Pada kasus yang ringan, penderita pneumonia mungkin bisa menjalani pengobatan rawat jalan. Namun, pada kasus yang berat atau terjadi pada pasien dengan sistem imun yang lemah, dokter akan menyarankan rawat inap agar bisa memberikan perawatan intensif.
Berikut ini adalah beberapa perawatan yang umumnya diberikan untuk mengobati pneumonia:
Dokter akan meresepkan antibiotik, antivirus, atau antijamur sesuai penyebab infeksi. Obat penurun demam dan pereda nyeri juga dapat diberikan untuk meredakan gejala yang dialami penderita pneumonia. Selain itu, dokter juga bisa meresepkan obat batuk untuk meredakan keluhan yang dialami.
Terapi ini diberikan pada pasien dengan kadar oksigen rendah atau mengalami sesak napas. Tujuannya adalah memastikan pernapasan tetap optimal agar kadar oksigen tubuh tetap normal.
Minum air putih bisa membantu mengeluarkan dahak sekaligus memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Namun, ketika tidak memungkinkan, dokter akan memberikan cairan lewat infus untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi. Cairan ini bisa berupa larutan garam, gula, atau campuran elektrolit yang dibutuhkan tubuh.
Terkadang, radang paru-paru bisa menyebabkan cairan menumpuk di ruang antara paru-paru dan dinding dada, atau disebut pleural effusion. Untuk mengatasinya, dokter akan mengeluarkan cairan tersebut dengan cara memasukkan selang kecil ke dada, atau jika perlu melalui tindakan operasi ringan.
Baca juga: Apakah PPOK Menular? Ketahui Jawaban, Penanganan dan Pencegahan PPOK
Jika tidak ditangani dengan baik, radang paru-paru dapat menimbulkan komplikasi serius. Kondisi ini lebih sering terjadi pada lansia, bayi dan anak-anak, orang dengan daya tahan tubuh lemah, atau pasien dengan penyakit kronis, terutama penyakit paru.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain:
Baca juga: Jangan Abaikan Sinusitis! Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Radang paru-paru tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya. Namun, risikonya dapat dikurangi dengan langkah-langkah berikut:
Radang paru-paru adalah penyakit infeksi serius yang dapat menimbulkan komplikasi bila tidak ditangani dengan baik. Penanganan sejak dini, pengobatan yang tepat, serta penerapan langkah pencegahan dapat membantu menjaga kesehatan paru-paru.
Jika Anda mengalami gejala radang paru-paru, konsultasikan dengan dokter spesialis paru dan pernapasan di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dengan dukungan tim medis berpengalaman serta fasilitas medis dan terapi yang lengkap, RS Pondok Indah siap memberikan perawatan radang paru-paru yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan Anda.
Baca juga: Apakah ISPA Bisa Sembuh? Ini Penjelasannya
Penderita radang paru-paru (pneumonia) umumnya merasakan gejala yang berat dan mengganggu, yakni:
Pada lansia atau bayi, pneumonia juga bisa menyebabkan penderitanya jadi sangat lemas, linglung, bahkan kehilangan kesadaran. Bila Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala tersebut, jangan menunda untuk segera IGD rumah sakit terdekat guna mendapat pemeriksaan dari dokter spesialis paru dan pernapasan.
Meski sama-sama menyerang paru-paru, radang paru-paru (pneumonia) dan TBC (Tuberkulosis) adalah dua penyakit berbeda. Pneumonia adalah infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur. Sedangkan TBC adalah infeksi kronis spesifik yang hanya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Infeksi pneumonia cenderung terjadi dan dapat memburuk lebih cepat, sedangkan perkembangan infeksi TBC lebih lambat dan kronis.
Pneumonia adalah kondisi yang berbahaya, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah. Bila terlambat ditangani, pneumonia dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti paru terisi nanah, penyebaran infeks (sepsis), dan gagal napas.
Namun, pneumonia bisa dipulihkan dengan deteksi dini dan penanganan tepat. Jadi, jangan menunda pemeriksaan dengan dokter spesialis paru dan pernapasan bila Anda mulai merasakan gejala yang dicurigai mengarah ke pneumonia.
Peradangan paru-paru sendiri tidak menular, tetapi mikroorganisme penyebabnya (virus, bakteri, atau jamur) dapat menular. Penyakit ini biasanya bisa menyebar melalui droplet yang dikeluarkan saat batuk atau bersin.
Lama pengobatan pneumonia bervariasi, tergantung dari penyebab, tingkat keparahan, dan kondisi pasien. Untuk pneumonia ringan, proses pengobatan mungkin memakan waktu selama 1-2 minggu. Namun, pada kasus yang berat, pasien mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan untuk pemulihan total.
Referensi: