Apakah Patah Tulang Panggul Perlu Operasi? Simak Jawabannya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 12 Agustus 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Hampir semua kasus patah tulang panggul memerlukan operasi sebagai solusinya, apalagi pada kasus yang parah. Simak penjelasannya lebih lanjut di artikel ini!

Apakah Patah Tulang Panggul Perlu Operasi? Simak Jawabannya

Tulang panggul memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, di antaranya menopang berat badan, menjaga keseimbangan tubuh, serta melindungi organ kemih dan organ reproduksi. Apabila tulang panggul mengalami retak atau patah (hip fracture), hal ini bisa menyebabkan cedera pada organ yang dilindunginya dan membuat gerak tubuh menjadi terbatas. 


Oleh karena itu, patah tulang panggul harus ditangani dengan cepat dan tepat supaya kondisinya tidak semakin parah. Namun, pengobatan patah tulang panggul untuk setiap orang tidaklah sama, tergantung tingkat keparahan dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. 


Apakah Patah Tulang Panggul Perlu Operasi?

Sebenarnya, perlu atau tidaknya operasi untuk kasus patah tulang panggul harus dievaluasi terlebih dahulu oleh dokter bedah ortopedi. Dalam menentukan tindakan operasi untuk patah tulang panggul, dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor, mulai dari tingkat keparahan patah tulang, seberapa jauh pergeseran tulang, hingga kondisi pasien secara keseluruhan. 


Sebelum menentukan apakah patah tulang panggul perlu dioperasi, pasien harus menjalani pemeriksaan, seperti rontgen panggul, CT scan, atau MRI, untuk melihat patahan tulang maupun gangguan pada sendi pinggul dengan lebih detail. 


Operasi diperlukan apabila kondisi tulang panggul bergeser dan patahnya terjadi di beberapa titik tulang panggul. Selain itu, pasien yang mengalami perdarahan, nyeri hebat, tidak bisa berjalan, dan cedera organ pun umumnya direkomendasikan untuk menjalani operasi. 


Dengan operasi patah tulang panggul dapat mengembalikan tulang ke posisi semula, membuat tubuh kembali stabil, mengurangi rasa nyeri, dan membuat pasien bebas beraktivitas tanpa alat bantu. Yang tak kalah penting, operasi penggantian pinggul maupun mengganti kepala tulang paha (femur) dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi, seperti disfungsi seksual dan deep vein thrombosis


Baca juga: Patah Tulang Pinggul ke Dokter Apa?



Perawatan Patah Tulang Panggul

Patah tulang panggul tidak bisa diabaikan tanpa penanganan. Pasalnya, kondisi ini dapat menimbulkan bahaya patah tulang panggul, seperti perdarahan hebat dan kerusakan organ atau saraf. Bahaya patah tulang panggul dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya, bahkan bisa membahayakan nyawa. 


Untuk mengoptimalkan hasil penanganan, berikut ini adalah beberapa perawatan patah tulang panggul yang umum dilakukan:


1. Bed Rest (Tirah Baring)

Pada kasus patah tulang panggul ringan, di mana tidak ada pergeseran tulang, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk bed rest. Tujuannya adalah untuk mengurangi tekanan berlebih pada panggul sehingga bisa mengurangi risiko terjadinya komplikasi. Biasanya, pasien patah tulang pinggul perlu bed rest selama beberapa minggu. 


2. Penggunaan Alat Bantu Jalan 

Selain bed rest, mobilitas pasien patah tulang panggul ringan juga bisa didukung dengan penggunaan alat bantu jalan, seperti kruk atau kursi roda. Penggunaan alat bantu jalan juga bisa mengurangi beban berlebih pada panggul saat berjalan. 


Baca juga: Mengenal Prosedur Artroskopi yang Bermanfaat untuk Diagnosis dan Menangani Masalah Sendi


3. Pemberian Obat-Obatan

Di samping bed rest dan penggunaan alat bantu jalan, salah satu langkah perawatan patah tulang panggul adalah dengan pemberian obat-obatan oleh dokter. Meski tidak bisa mengatasi patah tulang pinggul sepenuhnya, konsumsi obat-obatan dapat membantu meredakan gejala yang dialami pasien. Dokter biasanya meresepkan obat pereda nyeri atau obat pengencer darah. 


4. Operasi

Pada kasus patah tulang panggul yang parah, dokter bedah ortopedi akan menjadwalkan tindakan operasi. Adapun jenis-jenis operasi patah tulang panggul:


  • External fixation: pemasangan pin atau sekrup untuk menstabilkan tulang dan sendi panggul
  • Open reduction: penyatuan kembali tulang yang patah dengan sekrup atau pelat logam 
  • Skeletal traction: menarik tulang dengan katrol dan pin logam untuk mengembalikan posisi tulang yang patah
  • Total hip replacement: operasi penggantian tulang panggul yang rusak dengan komponen prostetik


Jadi, apakah patah tulang panggul perlu operasi? Semuanya tergantung pada tingkat keparahan patah tulang dan hasil evaluasi dokter ortopedi. Oleh karena itu, pastikan Anda segera memeriksakan dirik ke dokter spesialis ortopedi di RS Pondok Indah bila mengalami patah tulang panggul, baik akibat kecelakaan, terjatuh, benturan keras, maupun penyakit atau kondisi medis, seperti osteoporosis.


Nantinya, dokter spesialis ortopedi akan melakukan pemeriksaan secara detail untuk menentukan penanganan terbaik yang dapat mengoptimalkan penyembuhan. 


Pastikan Anda tidak mengabaikan gejala yang muncul setelah kecelakaan atau terjatuh, seperti nyeri di selangkangan, pinggul, atau punggung bawah, mati rasa di area selangkangan/kaki, sulit buang air kecil, serta sulit berjalan/berdiri. Meski patah tulang panggul bisa ditangani dengan bed rest atau penggunaan alat bantu jalan, kondisinya tetap harus diperiksakan ke dokter untuk memastikan tingkat keparahan dan pengobatan lebih lanjut. 


Bila perlu menjalani operasi patah tulang panggul, RS Pondok Indah menyediakan layanan yang Anda perlukan. Operasi patah tulang panggul akan dikerjakan langsung oleh dokter spesialis ortopedi berpengalaman yang didukung dengan fasilitas medis berteknologi terkini. Keduanya akan meningkatkan hasil penanganan serta mempercepat proses pemulihan. 


Baca juga: Kenali Operasi Penggantian Tulang Panggul dan Manfaatnya



FAQ


Jenis Patah Tulang Panggul Seperti Apa yang Perlu Dioperasi?

Jenis patah tulang panggul yang memerlukan operasi biasanya adalah patah yang parah, seperti fraktur kominutif (terpecah menjadi beberapa bagian), dislokasi, atau patah di daerah sendi panggul yang tidak stabil. Selain itu, patah tulang panggul pada pasien dengan usia lebih tua (lansia), terutama yang menderita osteoporosis, juga biasanya membutuhkan operasi untuk mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi.


Namun, perlu diperhatikan kembali bahwa setiap kasus patah tulang panggul harus dievaluasi terlebih dahulu oleh dokter bedah ortopedi. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, barulah dokter dapat menentukan rencana penanganan yang baik dan perlu tidaknya tindakan bedah.


Berapa Lama Penyembuhan Patah Tulang Pinggul?

Proses penyembuhan patah tulang pinggul dapat memakan waktu 3-6 bulan. Lamanya penyembuhan patah tulang pinggul tergantung pada tingkat keparahan fraktur, usia dan kondisi kesehatan pasien, serta metode pengobatan yang dijalani.


Apa Efek Jangka Panjang dari Patah Pinggul?

Efek jangka panjang dari patah pinggul, terutama bila tidak ditangani dengan baik, meliputi:


  • Penurunan kekuatan otot sekitar
  • Penurunan mobilitas atau kemampuan bergerak
  • Nyeri kronis
  • Infeksi
  • Penggumpalan darah
  • Perubahan postur tubuh


Namun, dengan penanganan tepat dan rehabilitasi yang baik, banyak pasien dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari.


Berapa Lama Waktu Pemulihan Setelah Operasi Patah Pinggul?

Waktu pemulihan setelah operasi patah tulang pinggul bervariasi, tetapi umumnya membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan. Durasi ini sangat tergantung pada tingkat keparahan patah tulang yang dialami serta usia dan kesehatan pasien.




Referensi:

  1. Kanakaris NK, bouamra O, et al,. Severe trauma with associated pelvic fractures: The impact of regional trauma networks on clinical outcome. Injury. 2023. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0020138323003480). Diakses pada 7 Agustus 2025. 
  2. Ridder VA, Whiting PS, et al,. Pelvic ring injuries: recent advances in diagnosis and treatment. Orthopaedic Trauma Association International. 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10392441/). Diakses pada 7 Agustus 2025. 
  3. National Health Service UK. Exercises after a Pelvic Fracture. (https://www.cuh.nhs.uk/patient-information/exercises-after-a-pelvic-fracture/). Direvisi terakhir 2025. Diakses pada 7 Agustus 2025. 
  4. American Academy of Orthopaedic Surgeons. Total Hip Replacement. (https://orthoinfo.aaos.org/en/treatment/total-hip-replacement/). Direvisi terakhir Februari 2024. Diakses pada 7 Agustus 2025. 
  5. American Academy of Orthopaedic Surgeons. Pelvic Fractures. (https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/pelvic-fractures/). Direvisi terakhir Mei 2023. Diakses pada 7 Agustus 2025.   
  6. Cleveland Clinic. Pelvis. (https://my.clevelandclinic.org/health/body/pelvis). Direvisi terakhir 24 September 2024. Diakses pada 7 Agustus 2025. 
  7. Cleveland Clinic. Pelvic Fractures. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22176-pelvic-fractures#management-and-treatment). Direvisi terakhir 8 Desember 2021. Diakses pada 7 Agustus 2025.