Angin Duduk, Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?

Jumat, 01 Agustus 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Angin duduk adalah kondisi nyeri dada akibat aliran darah terganggu ke jantung. Kenali gejalanya dan kapan Anda harus segera mencari pertolongan medis.

Angin Duduk, Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?

Angin duduk merupakan istilah awam, di mana di dunia medis disebut juga dengan angina pectoris. Gejala khasnya adalah nyeri dada seperti tertekan atau dihimpit benda berat, yang dapat disertai penjalaran ke lengan kiri, leher, rahang dan punggung. Keluhan penyerta lain yang dapat dijumpai adalah sesak napas,pusing, mual, berkeringat, dan pingsan.


Angin duduk terjadi akibat adanya gangguan pasokan oksigen dan aliran darah ke dalam otot jantung. Kondisi ini bisa terjadi secara mendadak dan dapat menyerang siapa saja.


Apa Itu Angin Duduk?

Angin duduk, yang dalam istilah medis dikenal sebagai angina pektoris, merupakan kondisi yang terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah dan oksigen. Kondisi ini biasanya terkait dengan masalah pada pembuluh darah koroner yang menyuplai darah ke jantung.


Gejala angin duduk dapat muncul secara tiba-tiba dan biasanya berlangsung beberapa menit. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kerusakan pada fungsi jantung bila terlambat ditangani.


Baca juga: Pertolongan Pertama Serangan Jantung yang Harus Dipahami



Gejala Angin Duduk

Gejala utama angin duduk atau angina adalah nyeri atau ketidaknyamanan di dada. Gejala kondisi ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, tetapi secara umum meliputi:


  • Nyeri dada yang terasa seperti ditekan, diperas, atau terbakar yang biasanya berlangsung selama beberapa menit.
  • Sesak napas
  • Keringat dingin
  • Mual dan pusing
  • Kelelahan dan lemas


Angin duduk bisa terjadi secara tiba-tiba dan gejalanya seringkali terasa intens. Jika mengalami gejala angin duduk saat beraktivitas tetapi kemudian mereda, bahkan hilang, jika Anda beristirahat atau minum obat maka angin duduk jenis ini disebut angin duduk stabil.


Sedangkan angin duduk tidak stabil muncul pada kasus di mana gejala nyeri dada tidak hilang walaupun sudah beristirahat dan minum obat, atau gejala sudah timbul bahkan pada saat Anda sedang beristirahat.


Jika Anda merasakan gejala angin duduk seperti ini, maka harus segera ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan angin duduk lebih lanjut dari dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.


Baca juga: Penyakit Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan


Penyebab Angin Duduk

Penyebab paling umum dari angin duduk adalah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri jantung yang dikenal dengan penyakit jantung koroner. Penyempitan ini sendiri dapat terjadi karena faktor-faktor, seperti:


  • Aterosklerosis, yakni penumpukan plak yang terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain di dinding arteri, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jantung dan pembuluh darah. Salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung koroner ini juga menyebabkan oksigen ke otot jantung juga berkurang.
  • Spasme arteri koroner, yakni kontraksi sementara dari otot di dinding arteri yang menyebabkan penyempitan mendadak dan pengurangan aliran darah ke otot jantung
  • Kondisi jantung lain, seperti gagal jantung, penyakit katup jantung, atau gangguan irama jantung


Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh? Penyakit Jantung dan Upaya Pencegahannya


Faktor Risiko Angin Duduk

Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya angin duduk secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi.


Contoh faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah:


  • Usia
  • Jenis kelamin, pria lebih berisiko mengalami angina dan penyakit jantung di usia muda
  • Faktor genetik dan riwayat keluarga
  • Penyakit jantung bawaan


Kemudian, faktor yang dapat meningkatkan risiko angin duduk lainnya adalah:



Baca juga: Deteksi Dini Kelainan Jantung pada Dewasa Muda



Pencegahan Terjadinya Angin Duduk

Angin duduk pada prinsipnya adalah kondisi yang dapat dicegah. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:


  • Menjaga pola makan
  • Rutin melakukan aktivitas fisik atau berolahraga teratur, yakni minimal 150 menit per minggu
  • Menjaga berat badan ideal
  • Berhenti merokok
  • Mengelola stres dengan baik
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol


Sedangkan pada Anda yang sudah memiliki faktor risiko terjadinya angin duduk maka patuhi aturan minum obat, terapkan gaya hidup sehat, dan kontrol ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah secara teratur dan berkala.


Baca juga: Cara Agar Tekanan Darah Normal dan Terjaga


Olahraga Malam Penyebab Angin Duduk, Mitos atau Fakta?

Secara umum, olahraga di malam hari tidak menjadi penyebab mutlak terjadinya angin duduk. Sebab olahraga sendiri pada prinsipnya merupakan bagian dari gaya hidup sehat yang dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh, khususnya untuk menjaga kesehatan jantung. Beberapa orang karena alasan kesibukan ada yang lebih suka berolahraga di malam hari.


Olahraga di malam hari dapat memiliki pengaruh yang positif sama seperti olahraga di pagi hari, yaitu meningkatkan kebugaran kardiorespirasi dan mengurangi risiko penyakit jantung. Rutin berolahraga juga dapat meningkatkan kualitas tidur, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi stres.


Namun, Anda sebaiknya memberi waktu yang cukup untuk istirahat setelah olahraga malam. Serta pastikan untuk memilih olahraga yang tepat dan memperhatikan keamanan saat olahraga di malam hari. Sebab olahraga dapat meningkatkan kerja jantung dan kebutuhan oksigen tubuh, sehingga bisa saja memicu angin duduk terutama pada penderita penyakit kardiovaskular. Selain itu, ada jenis angin duduk yang lebih berisisko terjadi di malam hari hingga subuh.


Jadi, olahraga di malam hari bisa saja memicu angin duduk, jika dilakukan oleh orang yang menderita penyakit jantung koroner. Namun, pada orang sehat, olahraga di malam hari relatif aman dilakukan. Jika memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya, sangatlah penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang merawat Anda untuk menentukan program olahraga yang sesuai, terutama jika pilihannya adalah berolahraga di malam hari.


Baca juga: Penyakit Jantung Serang Generasi Muda? Waspada!



FAQ


Apa yang Dirasakan Orang Terkena Angin Duduk?

Orang yang terkena angin duduk biasanya merasakan nyeri dada mendadak seperti ditekan, sering menjalar ke lengan kiri, leher, atau punggung. Gejalanya bisa disertai sesak napas, mual, pusing, keringat dingin, hingga lemas. Kondisi ini berbahaya dan butuh penanganan medis segera.


Apakah Masuk Angin Bisa Menyebabkan Sakit Jantung?

Masuk angin tidak langsung menyebabkan sakit jantung, tetapi jika ditandai dengan nyeri dada, sesak napas, atau lemas, bisa jadi tanda awal masalah jantung. Segera periksakan diri ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat.


Berapa Lama Angin Duduk Hilang?

Angin duduk biasanya hilang dalam waktu 15-30 menit setelah istirahat atau mendapatkan penanganan, seperti duduk tenang, bernapas dalam, atau minum air hangat. Jika gejalanya terus berlanjut atau semakin parah, segera periksakan diri ke dokter karena bisa jadi itu tanda kondisi serius.