Sembelit pada Ibu Hamil, Kerap Terjadi Tetapi Tidak Boleh Disepelekan

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 11 Agustus 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Sembelit pada ibu hamil perlu segera ditangani oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mengurangi keluhan dan menghindari risiko terjadinya komplikasi.

Sembelit pada Ibu Hamil, Kerap Terjadi Tetapi Tidak Boleh Disepelekan

Sembelit pada ibu hamil adalah keluhan yang umum terjadi selama kehamilan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon kehamilan yang memperlambat pergerakan usus. Selain itu, membesarnya rahim akan menekan usus. Akibatnya, ibu hamil mengalami kesulitan saat buang air besar karena feses yang keras.


Selain itu, penambahan zat besi dan kalsium dari suplemen kehamilan dan berkurangnya aktivitas fisik selama hamil juga dapat meningkatkan risiko terjadinya sembelit pada ibu hamil. Kondisi ini sebaiknya tidak dibiarkan tanpa pengobatan. Sebab, jika tidak ditangani dengan baik, sembelit pada ibu hamil bisa menyebabkan ketidaknyamanan berkepanjangan, seperti perut kembung, nyeri perut, bahkan memicu terjadinya ambeien.


Apa Itu Sembelit pada Ibu Hamil?

Sembelit pada ibu hamil adalah kondisi ketika ibu hamil mengalami kesulitan buang air besar (BAB) atau frekuensi BAB jadi lebih jarang dari biasanya, misalnya seminggu hanya 1-2 kali BAB saja. Keluhan ini sangat umum terjadi selama kehamilan, terutama di trimester pertama dan ketiga. 


Pada ibu hamil, keluhan ini kerap kali disebabkan oleh perubahan hormon kehamilan yang memperlambat kerja saluran cerna sehingga feses jadi sulit dikeluarkan, kurangnya aktivitas fisik karena tubuh yang mudah lelah, serta konsumsi suplemen zat besi selama hamil.


Meski sering dianggap sepele, sembelit pada ibu hamil bisa sangat mengganggu kenyamanan sehari-hari. Kondisi ini bisa menyebabkan perut ibu hamil terasa penuh, begah, kembung, bahkan memicu munculnya ambeien.


Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengenali gejala sembelit sejak dini dan melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat, agar kehamilan tetap terasa nyaman.


Baca juga: Berbagai Jenis Gangguan Sistem Pencernaan pada Ibu Hamil



Gejala Sembelit pada Ibu Hamil

Sembelit saat hamil sering dianggap sepele, padahal keluhan ini bisa sangat mengganggu kenyamanan ibu hamil. Sembelit pada ibu hamil biasanya mulai dikeluhkan sejak trimester pertama dan makin parah menjelang akhir kehamilan, karena rahim yang membesar akan semakin menekan usus.


Berikut ini adalah beberapa gejala sembelit pada ibu hamil yang perlu diketahui:


  • Jarang BAB, atau BAB kurang dari 3 kali seminggu
  • Feses keras, kering, dan sulit keluar
  • Perut terasa penuh, begah, atau kembung
  • BAB terasa kurang tuntas
  • Kram perut atau sakit perut ringan
  • Kadang disertai wasir karena terlalu sering mengejan


Jika sembelit makin parah atau disertai nyeri hebat, jangan tunda periksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan


Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Mual dan Muntah Saat Hamil


Penyebab Sembelit pada Ibu Hamil

Berikut ini adalah penyebab sembelit saat hamil, yaitu:


  • Perubahan hormon kehamilan, lonjakan kadar hormon progesteron menyebabkan otot pencernaan lebih lambat dalam bekerja
  • Ukuran rahim yang membesar sehingga menekan usus
  • Morning sickness menyebabkan asupan serat harian berkurang
  • Kekurangan asupan cairan
  • Berkurangnya aktivitas fisik
  • Efek samping obat penambah darah atau suplemen zat besi


Baca juga: Apakah ISK pada Ibu Hamil Bisa Sembuh? Cek Jawabannya di Sini!


Kapan Harus ke Dokter?

Meski merupakan keluhan umum yang dialami oleh ibu hamil, tetapi bukan berarti kondisi ini bisa dibiarkan begitu saja. Anda disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami gejala sembelit yang mengganggu, seperti:


  • Tidak buang air besar selama lebih dari 3 hari
  • Feses sangat keras dan sulit dikeluarkan
  • Perut terasa penuh, kembung, atau nyeri
  • Mual hingga muntah akibat sulit buang air besar
  • Ada darah pada feses atau saat mengejan
  • BAB tidak tuntas
  • Sulit buang air besar disertai nyeri perut bawah


Baca juga: Anyang-anyangan Saat Hamil, Berbahayakah?



Diagnosa Sembelit pada Ibu Hamil

Untuk menegakkan diagnosa sembelit pada ibu hamil, dokter spesialis kebidanan dan kandungan akan melakukan tanya jawab terlebih dahulu. Beberapa pertanyaan yang biasanya diajukan meliputi:


  • Keluhan buang air besar, seperti frekuensi, konsistensi, dan rasa saat buang air besar
  • Riwayat pola makan, asupan cairan, dan aktivitas fisik selama kehamilan
  • Penggunaan obat atau suplemen, terutama zat besi
  • Riwayat sembelit sebelum kehamilan atau kondisi medis lain yang mungkin berpengaruh


Setelah mengumpulkan informasi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan perut untuk melihat apakah ada tanda-tanda pembengkakan atau rasa nyeri, serta pemeriksaan area anus untuk mendeteksi adanya wasir atau luka akibat sembelit.


Selanjutnya, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan atau dokter mencurigai Anda mengalami kondisi medis lainnya, seperti:


  • Tes darah, untuk memastikan kemungkinan mengalami anemia atau memeriksa adanya infeksi
  • USG perut, untuk memastikan tidak ada gangguan lain pada sistem pencernaan atau organ dalam yang dapat menyebabkan sembelit


Baca juga: Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1, Apa yang Perlu Diperhatikan?


Penanganan Sembelit pada Ibu Hamil

Agar tidak mengganggu kesehatan ibu dan janin, sembelit pada ibu hamil sebaiknya segera ditangani. Penanganan ini bertujuan untuk melancarkan buang air besar dan mencegah terjadinya nyeri perut, bahkan wasir.


Berikut ini adalah beberapa penanganan yang biasanya disarankan dokter untuk mengatasi sembelit saat hamil:


  • Mengganti suplemen zat besi, jika suplemen sebelumnya menyebabkan sembelit
  • Pemberian obat pencahar yang aman untuk ibu hamil
  • Memenuhi kebutuhan serat dengan menerapkan pola makan sehat serta memperbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian
  • Minum air putih minimal 8 gelas per hari untuk menjaga feses tetap lunak
  • Rutin olahraga ringan, seperti berjalan kaki, yoga prenatal, atau berenang, yang dilakukan setidaknya selama 30 menit setiap hari


Baca juga: Pentingnya Olahraga Saat Hamil


Komplikasi Sembelit pada Ibu Hamil

Meski sering dianggap sepele, keluhan sembelit pada ibu hamil justru membutuhkan penanganan yang tepat. Sebab jika dibiarkan tanpa pengobatan, sembelit bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan ibu selama kehamilan, antara lain:


  • Wasir (ambeien) akibat mengejan terlalu keras saat buang air besar
  • Robekan atau luka pada anus (fisura ani) yang menyebabkan nyeri dan perdarahan
  • Perut terasa sangat kembung atau sakit perut, karena penumpukan feses yang lama di usus
  • Penumpukan feses akibat sembelit dapat menekan kandung kemih dan saluran kencing, sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih
  • Berkurangnya nafsu makan, karena perut terasa penuh dan begah


Selain itu dalam beberapa kasus, sembelit yang berat dan berlangsung lama bisa mengganggu asupan nutrisi ibu hamil. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka tumbuh kembang janin pun bisa terganggu. Tidak hanya itu saja, stres fisik dan emosional akibat sembelit yang berkepanjangan juga dapat memengaruhi kenyamanan Anda selama kehamilan.


Oleh karena itu, jangan abaikan keluhan sembelit selama hamil. Segera konsultasikan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar kehamilan tetap nyaman dan sehat.


Baca juga: Kehamilan Trimester 2 dan Berbagai Perubahan yang Dialami Ibu Hamil


Pencegahan Sembelit pada Ibu Hamil

Sembelit pada ibu hamil yang tidak segera ditangani oleh dokter bisa menimbulkan bahaya, baik untuk ibu juga janin. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan beberapa tindakan pencegahan berikut ini agar tidak mengalami sembelit:


  • Perbanyak konsumsi sumber serat, seperti buah, sayur, aneka biji-bijian, serta kacang-kacangan
  • Cukupi kebutuhan cairan harian, yakni dengan mengonsumsi air putih setidaknya 8 gelas per hari
  • Lakukan olahraga ringan minimal 30 menit per hari, seperti berjalan kaki
  • Segera ke toilet ketika keinginan untuk BAB muncul dan jangan menundanya
  • Jaga pola makan seimbang dan hindari makanan yang sulit dicerna, seperti makanan berlemak tinggi atau kurang serat
  • Konsultasikan dengan dokter jika suplemen zat besi yang dikonsumsi memicu sembelit


Kesimpulannya, sembelit adalah keluhan umum yang sering dialami oleh ibu hamil. Meski begitu, kondisi ini tetap perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan komplikasi, seperti ambeien juga robekan atau luka pada anus.


Jadi, jangan tunda untuk lakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami gejala sembelit selama hamil. Sebab dengan dukungan dokter berpengalaman, penanganan sembelit pada ibu hamil bisa dilakukan secara aman dan efektif, sehingga kesehatan Anda dan calon bayi tetap terjaga hingga waktu persalinan.


Baca juga: Kehamilan Trimester 3 dan Berbagai Perubahan yang Dialami Ibu Hamil



FAQ

Kenapa Bumil Trimester 1 Susah BAB?

Ibu hamil bisa mengalami sembelit dan susah BAB di trimester 1, karena beberapa hal, seperti:


  • Peningkatkan kadar hormon progesteron yang memperlambat gerak usus
  • Morning sickness yang menyebabkan berkurangnya asupan serat dan cairan
  • Stres akibat kehamilan


Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan membaik seiring penyesuaian diri dengan kehamilan.


Apa yang Harus Dilakukan Jika Ibu Hamil Sembelit?

Jika ibu hamil mengalami sembelit, lakukanlah hal-hal berikut:


  • Perbanyak konsumsi serat dari buah, sayur, dan biji-bijian
  • Minum air putih minimal 8 gelas sehari
  • Beraktivitas fisik ringan, seperti jalan kaki santai


Hindari mengejan terlalu keras dan mengonsumsi obat pencahar tanpa rekomendasi dokter, karena dapat membahayakan kehamilan. Jika sembelit parah, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mengatasi sembelit dengan aman.


Ibu Hamil Sembelit Apakah Boleh Mengejan?

Ibu hamil yang mengalami sembelit tidak disarankan mengejan keras, karena bisa meningkatkan risiko kontraksi dan tekanan pada rahim, yang berpotensi menyebabkan persalinan prematur. Jika sembelit parah atau tidak kunjung sembuh, lebih baik konsultasikan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan penanganan yang aman dan sesuai kondisi kehamilan.


Kapan Harus Pergi ke IGD Untuk Sembelit Saat Hamil?

Ibu hamil yang mengalami sembelit perlu segera ke IGD bila mengalami gejala yang parah, seperti:


  • Tidak buang air besar selama lebih dari 3 hari
  • Feses sangat keras dan sulit dikeluarkan
  • Nyeri perut parah
  • Mual hingga muntah akibat sulit buang air besar
  • Ada darah pada feses atau saat mengejan
  • BAB tidak tuntas


Jangan tunda jika ada gejala yang mengkhawatirkan untuk memastikan keselamatan ibu dan janin.




Referensi:

  1. Ishibashi M, Hashimoto F,. et al. Evaluation and treatment of constipation in pregnancy: Examination using the Japanese version of the constipation evaluation scale. Fukushima Journal of Medical Science. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10867430/). Diakses pada 4 Agustus 2025.
  2. Salari N, Mohamadi S,. et al. Global prevalence of constipation during pregnancy: a systematic review and meta-analysis. BMC Pregnancy and Childbirth. 2024. (https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12884-024-07057-y). Diakses pada 4 Agustus 2025.
  3. Stanworth SJ, Churchill D,. et al. The impact of different doses of oral iron supplementation during pregnancy: a pilot randomized trial. Blood Advances. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11566866/). Diakses pada 4 Agustus 2025.
  4. Cleveland Clinic. Pregnancy Constipation. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21895-pregnancy-constipation). Direvisi terakhir 19 Oktober 2021. Diakses pada 4 Agustus 2025.
  5. Mayo Clinic. Constipation. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation/symptoms-causes/syc-20354253). Direvisi terakhir 15 April 2025. Diakses pada 4 Agustus 2025.